Selasa, September 11

Rezeki Tak Terduga Dari Kaos Kaki

Banyak orang menyepelekan hal-hal kecil. Misalnya, kaos kaki. Namun kaus kaki, bagi Sanlawi yang berasal dari Paduraksa Pemalang (45), adalah kehidupannya. ”Ya, produksi kaus kaki ini menjadi tumpuan hidup saya. Untuk sampai ke titik seperti sekarang ini, saya harus melalui perjalanan panjang dan melelahkan,” katanya.

Dan, satu-satunya produsen kaus kaki di eks Karesidenan Banyumas itu membidik masyarakat menengah ke bawah sebagai pangsa pasar. ”Bisa jadi banyak orang tak tahu ada pabrik kaus kaki di Banjarnegara. Bahkan orang Banjarnegara sekalipun. Saya pun semula tak membayangkan akan memiliki pabrik pembuatan kaus kaki,” tutur dia.
Sejak semula lelaki asal Pemalang itu memang sudah akrab dengan kaus kaki. ”Awalnya saya sales, jualan kaus kaki keliling. Boro-boro berpikir punya pabrik, tahu mesinnya pun tidak. Pokoknya hanya jualan kaus kaki,” ujarnya.

Lalu, suami Eliningsih itu mengambil barang dari pabrik besar di Jakarta dan menyelesaikan produk di Banjaranegara. ”Itu saja saya hanya membeli kaus kaki sisa sortiran. Lalu saya perbaiki di rumah, saya sulam, obras, dan saya pilah-pilah lagi yang masih bisa dijual,” katanya.

Dari situlah dia mengenal teknisi mesin pembuat kaus kaki. Saat menjadi sales dan menampung kaus kaki sortiran, Sanlawi menghadapi kendala. ”Kami tak bisa melayani ketika ada pesanan, misalnya soal warna. Warna kaus kaki sortiran dari pabrik kan tidak menentu dan kami tak bisa memesan.”
Saat itulah dia berpikir memproduksi kaus kaki dalam skala kecil. Sanlawi pun membeli satu unit mesin melalui kenalan di Jawa Timur. ”Bermodal gabungan uang simpanan dan pinjaman dari bank,” katanya.

Tahun 2001 dia menggunakan mesin untuk memproduksi kaus kaki. ”Saya benar-benar melakukan dengan tekad dan semangat belajar. Awalnya saya tak paham mengoperasikan mesin, sampai jari saya cedera.”
Pada 2007-2008 usahanya berkembang, meski tak fantastik. Dia mendapat bantuan satu unit peralatan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Banjarnegara.

Keseriusan dan bersikap amanah dalam usaha, kata dia, menjadi kunci bagi produksi kaus kaki di RT 2 RW 2 Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, itu terus berkembang. ”Saya itu hanya punya semangat dan kepercayaan. Untung pula saya mendapat kepercayaan perbankan, yang saya buktikan dengan keseriusan,” ujar dia.

Merek Gatuga

Saat ini, Sanlawi sudah memiliki 15 unit mesin produksi. Kapasitas produksi 20 dozin per mesin. Jadi setiap hari dia mampu memproduksi sekitar 300 dozin. ”Jumlah itu masih sangat jauh dari kebutuhan pasar. Saya memimpikan dan merencakan bisa tambah 15 unit mesin lagi untuk menambah produksi.”

Semula rumah produksinya sekaligus sebagai tempat tinggal. Namun ketika usahanya makin lancar, dia pun membangun rumah di Desa Kecitran, Kecamatan Purwareja Klampok, tak jauh dari pabriknya. ”Sekarang saya proyeksikan lokasi di Purwasaba khusus sebagai pabrik.”
Lahan pabriks itu sekitar 35 ubin. Namun pemanfaatan lahan belum optimal. Lahan kosong lebih luas, karena dia baru saja membeli lahan tambahan. Pekerja 15 orang, termasuk dia.

”Saya dari penjual kaus kaki, punya satu mesin, sampai sekarang punya 15 mesin, punya karyawan dan tempat tinggal. Semua itu rezeki tak terduga. Karena itulah saya memberi merek kaus kaki Gatuga (313) yang berarti rezeki tak terduga,” katanya.

Kini, tutur dia, dengan 15 unit mesin pabriknya belum bisa maksimal menyerap tenaga kerja. Karena itulah dia memimpikan memiliki mesin produksi modern, digital komputerisasi.

12

12 komentar:

  1. saya sangat menghargai kaos kaki, tetap dipakai aja kalau bolong dikit, :D mereka sangat membantu...

    apalagi yang memproduksi kaos kaki, saya hormat juga :D

    BalasHapus
  2. makasih mas arr rian..
    kaos kaki sepele tapi sangat berguna bagi orang-orang.. meskipun di pake untuk di injak tp masih ada nilainya, sampe bisa menghidupi keluarga :)

    BalasHapus
  3. agen trica => siiip sob, makasih sob udah berkunjung :)
    salam kenal yaa :D

    BalasHapus
  4. perjuangan yg patut diteladani, usaha yg awalnya kecil apabila sungguh" bisa menjadikan penghasilan besar :)

    BalasHapus
  5. getah bening => tidak gampang untuk menuju jalan kesuksesan.. butuh kerja keras untuk mendapatkan apa yg kita inginkan.. :)

    salam kenal, terimakasih sudah berkunjung :D

    BalasHapus
  6. Maaf mas. Saya mw belajar membuat kaos kaki mas. Soalnya saya ingin usaha kaos kaki. Bisa bimbing saya tidak

    BalasHapus