Jumat, Februari 17

Kesombongan

“Apabila kesombongan sudah menyelimuti hati kita, pandangan kita terhadap orang lain akan cenderung menghinakan dan merendahkan”
Dan ketika kita merasa diri kita lebih tinggi derajatnya secara materi, kedudukan, tingkat sosial, pendidikan dan sebagainya maka saat itulah kita memiliki kesombongan dan ketika kesombongan telah menjadi pakaian kita maka bersiap siaplah akan teguran ALLAH yang maha dahsyat..


Pagi ini ketika memasuki halaman masjid untuk shalat Duha saya menemui seorang bapak tua berpakaian orange memegang sapu dan duduk di depan halaman masjid, mungkin maksudnya adalah melepas lelah, karena hari belum menunjukan pukul 7 maka saya pun berinisiative untuk duduk diteras masjid bersebelahan dengannya, mengeluarkan uang Rp.10.000 dari kantong celana saya dan menyerahkan kepadanya “Alhamdulillah, terima kasih ya mas atas sodakohnya semoga berkah, dan akan saya masukan saja ke kotak amal yaa mas” amin ya ALLAH, saya menjawab sambil berdiri dan melangkah menuju masjid tanpa memperhatikan kata kata nya  tentang kotak amal 
Selesai shalat, tepat jam 8.30, saya mulai melihat keramaian, ternyata ada pengajian Ibu Ibu dan Bapak Bapak di masjid ini, dan karena belum ada rencana kemana mana maka saya memilih untuk ikut mendengarkan tauziah pagi ini dengan harapan ada yang bisa saya ambil ilmunya, duduk manis di sudut, bersandarkan tiang besar masjid ini, dan menunggu kedatangan sang guru, dan datang memasuki masjid seorang lelaki yang sudah setengah tua, berpakaian putih bersih, bersarung kotak kotak, berpeci haji dan mengenggam tasbih, dimata saya wajahnya bercahaya dan subhanallah ia adalah bapak petugas kebersihan berbaju orange yang saya temui di depan masjid tadi … ah, sungguh saya malu dibuatkan 
Berulang kali saya memicingkan mata saya karena saya takut salah lihat, ternyata benar ia adalah bapak tadi yang meletakan uang sepuluh ribu saya dikotak amal, ternyata ia adalah seorang guru mengaji, seorang terpandang dimasyarakatnya, seorang dengan ilmu yang tinggi dan seseorang yang terus belajar dan yang pasti ia seorang yang rendah hati, yang jauh dari kesombongan  :)


Jadi, saya belajar dari bapak tadi, mulai sekarang lepaskan pakaian kesombongan, karena kedudukan manusia dimata ALLAH bukanlah dilihat apa yang dimiliki tapi dilihat dari ketakwaan, seberapa mampu kita menjalankan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA, hanya itu koq … yang lain? TIDAK, masih banyak yang lebih cantik, masih banyak yang lebih berilmu, masih banyak yang lebih kaya dan urusan dunia tak akan ada ujungnya…
Dan berhentilah merasa diri paling benar dan paling cerdas, kalo ALLAH marah, nanti diambil loh semua isi otaknya dan menjadi pikun, kalau ALLAH marah nanti di ambil loh kecantikan dan ketampanan dan dilumpuhkan, kalau sudah begini, masih berani sombong ga?   harus diakui bahwa ALLAH sangat berkuasa, jadi jangan main main lah dengan kesombongan yang menjadi pakaian ALLAH. 
4