Minggu, Oktober 6

I Miss You Mom

“Nang, bangun. udah subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja.” (anak lanang yg artinya anak lelaki istilah orang jawa)
“Ibu sayang. ga usah repot-repot ibu siapin sarapan buat aku, aku sudah dewasa, jangan aku diperlakukan seperti anak-anak lagi.” pintaku pada Ibu pada suatu pagi.

Ketika sore tiba aku pulang kerja raut muka ibu sedih, lalu aku bertanya kepada ibu
"Ibu kenapa bu ko ibu keliatan sedang sedih, ada apa bu?" 
Ibu menjawab “Tiba- tiba Ibu merasa kamu tidak lagi membutuhkan Ibu. Kamu sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kamu nak, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri."
Aku pun menjawab "bu, bukan maksud aku sudah tidak membutuhkan ibu lagi, tapi aku pengin mandiri aja dan tidak mau ngrepotin ibu terus, dari kecil aku udah ngrepotin ibu, aku tidak mau ibu cape ngurusin aku terus."

”Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing. Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang ? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya ? Ketika itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab, ” Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kamu sekarang sudah kerja dan bisa mandiri adalah kebanggaan buat ibu. Setelah dewasa, kamu berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kalibinar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua nak.”
"Ibu tidak minta apa-apa dari kalian, dengan itu semua ibu sudah bahagia dan bangga sama kalian."
aku pun cuma berlinang air mata ketika ibu mengucapkan perkataan seperti itu. 
Bu, gimana kabarmu disana? anakmu sangat merindukanmu bu.
Semoga Allah memberikan tempat yang indah dialam sana untukmu bu...aamiin.
Maafkan anakmu yang selalu menyusahkanmu dikala masih kecil.
Maafkan anakmu yang selalu mengecewakanmu dan belum bisa balas budi atas segala pengorbananmu.
Aku kangen Ibu.

Jadi ingat Almarhum Ibu ketika mendengar lagu ini , Hampir setiap subuh dan menjelang magrib ibuku selalu memutar lagu ini "Hj.Ida Laila - Pitakon Kubur."
0

0 komentar:

Posting Komentar